Translate

Kamis, 06 Desember 2012

Teori Belajar Menurut Thorndike

Menurut Thorndike Belajar adalah proses interaksi antara stumulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat di tangkap melalui alat indra. Respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerak/tindakan.
Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud konkrit yaitu dapat diamati, atau tidak konkrit yang tidak dapat di amati. Meskipun aliran behavioristik sangat mengutamakan pengukuran, namun ia tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku-tingkah laku yang tidak dapat diamati.  Namun demikian, teorinya telah banyak memberikan pemikiran dan inspirasi kepada tokoh-tokoh lain yang datang kemudian.  Teori Thorndike ini disebut juga sebagai aliran Koneksionisme (Connectionism)
 
Sumber: http://weblogask.blogspot.com/2012/10/teori-belajar-menurut-thorndike.html

Teori Belajar Menurut Watson

Watson adalah seorang tokoh aliran behavioristik yang datang sesudah Thorndike. Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat diukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tak perlu diperhitungkan. Ia tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, namun semua itu tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena tidak dapat diamati.
Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan dapat diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah maka akan dapat diramalkan perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi setelah seseorang melakukan tindak belajar. Para tokoh aliran behavioristik cenderung untuk tidak memperhatikan hal-hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat diamati, seperti perubahan-perubahan mental yang terjadi ketika belajar, walaupun demikian mereka tetap mengakui hal itu penting.
 
Sumber:  http://weblogask.blogspot.com/2012/10/teori-belajar-menurut-watson.html

Teori Belajar Menurut Clark Hull

Teori Belajar Menurut Clark Hull - Clark Hull menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar.  Namun ia sangat terpengaruh oleh teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin.  Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena itu, teori Hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.  Dalam kenyataannya, teori-teori demikian tidak banyak digunakan dalam kehidupan praktis, terutama setelah Skinner memperkenalkan teorinya.  Namun teori ini masih sering dipergunakan dalam berbagai eksprimen di laboratorium.

Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie

Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie - Edwin Guthrie menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar.  Namun ia mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis sebagaimana yang dijelaskan oleh Clark dan Hull.  Dijelaskannya bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.   Edwin Guthrie juga mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut.   Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar.  Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.  Namun setelah Skinner mengemukakan dan mempopulerkan akan pentingnya penguatan (reinforcemant) dalam teori belajarnya, maka hukuman tidak lagi dipentingkan dalam belajar.

Rabu, 05 Desember 2012

Hasil Belajar Matematika



Dalam proses belajar matematika, ada kegiatan utama yaitu belajar bagi peserta didik dan mengajar oleh guru. Peserta didik belajar karena ingin mencapai hasil atau nilai yang baik, sedangkan guru mengajar karena ingin melihat peserta didik itu memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Benyamin S. Bloom (Sagala, 2010: 33) mengemukakan bahwa  hasil belajar dibagi kedalam tiga kawasan (domain), yaitu: (1) domain kognitif mencakup kemampuan intelektual mengenal lingkungan; (2) domain afektif mencakup kemampuan-kemampuan emosional dalam mengalami dan menghayati suatu hal; dan (3) domain psikomotoris mencakup kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan.
Menurut Sudjana (1999: 22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Bahri (Irna, 2011: 6) “hasil belajar adalah taraf kemampuan aktual yang bersifat terukur berupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap interpretasi yang dicapai oleh siswa dan apa yang dihadapi siswa di sekolah
Abidin (2012: 4) mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan-kemampuan yang dimilkinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang ingin dicapai. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki oleh siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan lain-lain.
 Menurut Keller (Hartina, 2009: 23) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perubahan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. Hasil belajar matematika adalah tingkatan keberhasilan yang dapat dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu usaha tertentu. Dalam kaitan dengan belajar berarti hasil tersebut menunjukkan tingkatan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam interval tertentu.
Sedangkan Burton (Hamalik, 2006: 31) mengemukakan bahwa  hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Hasil-hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.
 Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika yaitu tingkat penguasaaan peserta didik terhadap pelajaran matematika setelah memperoleh pengalaman atau proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan dengan menyelesaikan soal-soal sesuai dengan materi yang telah dipelajari dengan penilaian tertentu sebagai alat ukur keberhasilan.

Sumber: Muh. Dian Taufiq (Metode Studi Mandiri. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Parepare)

Belajar Matematika

Siri Dangnga (2010: 126) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai. Selama berlangsungnya kegiatan belajar, terjadi proses interaksi antara orang yang melakukan kegiatan belajar (peserta didik)  baik sebagai manusia yang berfungsi sebagai pendidik maupun non manusia sperti buku, TV, dll.
            Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or stengthening of behavior trough experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
            Menurut Gagne (Dahar, 1998: 12) bahwa “belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
            Selanjutnya Cronbach (Sardiman, 2007: 8) berpendapat bahwa “ learning is shown by a change in behaviour as result of experience”, belajar yang efektif adalah melalui pengalaman.
            Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang terjadi dalam diri seseorang yang berlangsung dalam jangka waktu lama baik melalui latihan maupun pengalaman-pengalaman yang pernah dialami.
            Menurut Bruner (Dasria, 2011: 5 ) bahwa “belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu, dalam mempelajari matematika harus didasari apa yang diketahui sebelumnya, karena itu matematika harus dilakukan secara kontiniu”.
            Menurut Schoenfeld (Hamzah, 2007: 130) bahwa “belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah, matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial”. Hakekat belajar matematika adalah suatu aktivitas mental yang tinggi karena berkenaan dengan ide-ide, simbol-simbol yang abstrak, dan tersusun secara hierarki serta pelaksanaannya deduktif. Mempelajari matematika tidak cukup hanya dipelajari dengan membaca saja dan memahami definisi, untuk memahami konsep matematika diperlukan wawasan, ketekunan, dan banyak menyelesaikan soal-soal latihan.
            Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar matematika adalah suatu proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam memahami struktur-struktur, konsep-konsep, simbol-simbol yang ada dalam materi pelajaran matematika.

Sumber: Muh. Dian Taufiq (Metode Studi Mandiri. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Parepare)

Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari perkataan latin matematika yang mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata dari mathema yang berarti pengetahuan dan ilmu atau knowledge, science. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar atau berpikir.
Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir atau bernalar. Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio atau penalaran, bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran. Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi.
Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat, namun demikian dapat dikenal melalui karakteristiknya. Sedangkan karakteristik matematika dapat dipahami melalui hakekat matematika.
Hudoyo mengemukakan bahwa hakikat matematika berkenan dengan ide-ide, struktur- struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsep-konsep yang abstrak. Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka simbol- simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang beroperasi di dalam struktur-struktur. Sedang Soedjadi berpendapat bahwa simbol-simbol di dalam matematika umumnya masih kosong dari arti sehingga dapat diberi arti sesuai dengan lingkup semestanya.
Berdasarkan uraian di atas, agar supaya simbol itu berarti maka kita harus memahami ide yang terkandung di dalam simbol tersebut. Karena itu, hal terpenting adalah bahwa ide harus dipahami sebelum ide itu sendiri disimbolkan. Misalnya simbol (x, y) merupakan pasangan simbol “x” dan “y” yang masih kosong dari arti. Apabila konsep tersebut dipakai dalam geometri analitik bidang, dapat diartikan sebagai kordinat titik, contohnya A(1,2), B(6,9), titik A (1,2) titik A terletak pada perpotongan garis X = 1 dan y = 2 titik B( 6, 9) artinya titik B terletak pada perpotongan garis X = 6 dan y = 9. Hubungan–hubungan dengan simbol-simbol dan kemudian mengaplikasikan konsep-konsep yang dihasilkan kesituasi yang nyata.
1. Definisi para ahli mengenai Matematika
a. Nasution, 1980
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi.
b. James dan James, 1976
Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup teori bilangan dan statistika.
c. Russefendi, 1989
Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif.
d. Johnson dan Rising, 1972 dalam Rusefendi, 1988
Matematika merupakan pola berfikir, pola mengorganisasikan pembuktian logic, pengetahuan struktur yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori-teori di buat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
e. Kline, 1973, dalam Rusefendi, 1988
Matematika bukan pengetahuan tersendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi beradanya karena untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.
f. Dienes , dalam Ruseffendi, 1988
Matematika adalah ilmu seni kreatif. Oleh karena itu, matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.
g. Sujono, 1988
Mengemukakan beberapa pengertian matematika. Di antaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai ide dan kesimpulan.
h. Bourne, dalam Romberg, 1992
Matematika sebagai konstruktivisme sosial dengan penekanannya pada knowing how, yaitu pebelajar dipandang sebagai makhluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini berbeda dengan pengertian knowing that yang dianut oleh kaum absoluitis, di mana pebelajar dipandang sebagai mahluk yang pasif dan seenaknya dapat diisi informasi dari tindakan hingga tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Ciri khas matematika yang deduktif aksiomatis ini harus diketahui oleh guru sehingga mereka dapat membelajarkan matematika dengan tepat, mulai dari konsep-konsep sederhana sampai yang kompleks.


Sumber: arifinmuslim.wordpress.com/2011/11/12/hakikat-matematika/ 

Selasa, 04 Desember 2012

Pengertian Hasi Belajar Menurut Para Ahli

 Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.


Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajaranya.

Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
  • Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
  • Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
  • Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
  • Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
  • Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
  • Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
  • Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya


sumber: http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html

Pengertian Belajar dan Ciri-ciri Belajar

PENGERTIAN BELAJAR

A. Pengertian belajar menurut kamus bahasa Indonesia :

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

B. Pengertian belajar menurut beberapa ahli :
1. Menurut james O. Whittaker (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

2. Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.

3. Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

4. Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.

5. Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

6. (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah  serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

7. R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku

8. Herbart (swiss) Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa dengan pengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln

9. Robert M. Gagne dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.

10. Lester D. Crow and Alice Crow (WWW. Google.com) Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.

11. Ngalim Purwanto (1992) (WWW. Google.com) Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalaman.

 CIRI-CIRI BELAJAR

Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut :

1. Adanya kemampuan baru atau perubahan. Perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).

2. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan.

3. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungan.

4. Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Berikut beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki keinginan untuk belajar:

1. Adanya dorongan rasa ingin tahu

2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan sekitarnya.

3. Mengutip dari istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri.

4. Untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang telah diketahuinya.

5. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya.

6. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri.

7. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.

8. Untuk mengisi waktu luang.


sumber: http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/

Minggu, 02 Desember 2012

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match

Siswa mengambil kartu
Guru dalam melaksanakan pembelajaran sering hanya menggunakan satu metode saja yaitu ceramah. Atau dalam pembelajarannya tidak menggunakan alat peraga sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak menarik minat siswa untuk belajar, karena pembelajaran tersebut tidak memberi kesempatan bagi siswa untuk aktif.

Mendapat poin
Di dalam perkembangan pembelajaran sekarang ini, banyak model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif sehingga siswa tertarik dan tidak merasa bosan. salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match.
a.       Pengertian Pembelajaran Koperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning) merupakan system pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok. (Sugandi dalam Tukiran T, dkk, 2011: 55).
Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
b.      Pengertian Make a Match
 Make a match atau mencari pasangan adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat poin.
Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban dan dibacakan di depan kelas.
c.       Kelebihan dan kekurangan make a match
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah : 1) mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan; 2) materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa lebih menarik perhatian; 3) mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal.
Kekurangan make a match adalah 1) diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan; 2) waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa bermain-main dalam pembelajaran; 3) guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
d.      Langkah-langkah model Pembelajaran Make a Match
1)      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban.
2)      Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3)      Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
4)      Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
5)      Setetelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
6)      Demikian seterusnya; 7) Kesimpulan /penutup

Daftar Pustaka:
Nurani, http://nurani-mustintin.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-make- match.html

Jumat, 19 Oktober 2012

Waktu Tepat Berhubungan Seks Usai Persalinan

blog--sphere.blogspot.com - Waktu Tepat Berhubungan Seks Usai Persalinan
Ibu dan anak, setelah persalinan (Foto: Corbis)
PERUBAHAN fisik dan pengalaman bersalin tidak menghalangi wanita untuk segera berhubungan seksual dengan pasangannya. Bahkan, tak sedikit yang melakukannya sebelum masa tunggu yang direkomendasikan oleh dokter berakhir.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan dari Universitas Michigan menemukan banyak wanita dari sisi psikologis membutuhkan keterikatan dengan pasangan mereka, melebihi hambatan yang ada seperti haid yang belum selesai, menyusui, dan kelelahan. Bahkan, mayoritas para wanita kembali berhubungan seksual hanya dalam waktu satu bulan setelah melahirkan.

Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa wanita memerlukan perasaan terikat dengan pasangannya setelah merasakan kelelahan yang luar biasa akibat persalinan dan rasa percaya diri yang rendah terhadap bentuk tubuhnya pasca-melahirkan, seperti yang dilansir dari Yourtango.

 Ada 300 wanita yang dilibatkan dalam penelitian ini. Dan, rata-rata dilakukan terhadap para wanita yang telah melahirkan dalam tujuh tahun terakhir melalui kuesioner secara online. Mereka diminta menjawab pertanyaan mengenai tingkat aktivitas dan gairah seksual usai melahirkan, peran pasangan, pengalaman kelahiran, dan berbagai faktor fisik.

Dari hasil survei tersebut, ditemukan beberapa hal yang bertentangan dengan kebiasaan yang ada. Wanita tidak hanya memulai kembali berhubungan seksual karena ingin membahagiakan pasangan mereka saja, namun juga karena mereka menginginkan aktivitas tersebut. Keinginan untuk merasa dekat dengan pasangan ialah alasan terbesarnya. Sementara alasan lainnya adalah karena adanya permintaan dari pasangan mereka dan juga atas kemauan dari mereka sendiri

"Orang sering berasumsi bahwa wanita tidak tertarik berhubungan seksual di awal periode postpartum dan aktivitas seksual yang dilakukan hanya demi pasangan mereka. Tapi, tingginya angka responden yang melakukan masturbasi menunjukkan bahwa banyak wanita yang merasakan gairah seksual mereka kembali," tutur Anders dari Universitas Michigan.

Jadi, apakah Anda akan benar-benar menunggu sampai enam pekan untuk berhubungan seksual dengan pasangan? Tentu semuanya tergantung pada Anda, namun perlu diingat sebaiknya Anda fokus pada masa pemulihan lebih dulu.

Jumat, 28 September 2012

Tips Mengecilkan Perut

Perut buncit menjadi masalah serius bagi kaum wanita dan juga pria. Selain mengganggu penampilan perut buncit juga membuat kita mudah terserang penyakit. Karena sebagian besar penyakit bersarang di perut atau pencernaan (khususnya usus).
Sebenarnya perut buncit disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat dan banyaknya mengkonsumsi makanan cepat saji atau junkfood. Selain itu kurangnya beraktifitas dan terlalu banyak duduk juga dapat menyebabkan perut menjadi buncit.

Banyak penyebab perut buncit diantaranya, pola makan yang tidak teratur, makan terburu-buru, pola pikir yang salah tentang makan dan makanan, faktor gen dan usia, dan minuman bersoda dan atau minuman yang mengandung alcohol.
Nah, bagi yang sudah terlanjur bermasalah dengan perut buncit, jangan khawatir. Simak tips cara mengecilkan perut dengan cepat dan aman berikut :
  1. Hindari makan garam yang berlebihan.
    Terlalu bayak mengkonsumsi garam dalam diet dapat menambah ekstra sodium terhadap cairan tubuh kita dan memperlambat mekanisme dalam tubuh. Batasi juga makanan yang mengandung karbohidrat.
  2. Hindari Stres
    Stress dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan kita menjadi sulit tidur, jadi cegahlah stress sedini mungkin dengan melakukan refreshing atau mencoba tidur dengan lebih awal. Dan hindarilah tidur setelah makan terutama pada malam hari, karena tidur setelah makan akan membuat perut kita menjadi semakin buncit.
  3. Olahraga dan air putih
    Fungsi air putih adalah untuk membersihkan organ dalam terutama saluran pencernaan kita dari berbagai racun dan penyakit. Sedangkan olahraga sangat berguna untuk pembuangan kalori atau hasil pembakaran lemak dan kita konsumsi. Olahraga yang cocok untuk mengecilkan perut adalah dengan melakukan jalan santai, push up, aerobik dan olahraga lainnya.
  4. Menggunakan produk pelangsing
    Anda pun bisa dengan mudah mendapatkan produk pelangsing tubuh. Namun perlu diperhatikan bahwa Anda harus berhati-hati dalam memilih. Pastikan produk tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan terjamin keasliannya. Produk tersebut tersedia dalam krim atau suplemen. Biasanya hasil akan terlihat dalam hitungan hari saja. Fungsi produk pelangsing yakni dapat menekan nafsu makan dan dapat mempercepat turunnya berat badan.
Tips dan cara diatas semoga dapat membantu Anda dalam menurunkan berat badan yang ideal

9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Bau badan berlebih membuat kita jadi ga percaya diri saat harus berkumpul dengan teman-teman kita, nah sebetulnya banyak tanaman asli negeri sendiri yang bisa di jadikan sebagai deodorant alami untunk menghilangkan bau badan tadi, berikut ini tanaman-tanaman yang bisa kita gunakan.


1. Daun Sirih





blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Sudah sejak lama dikenal berkhasiat sebagai antiseptic juga mengandung zat-zat aktif yangt mampu mengusir bau badan yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Mengandung bahan kimia di dalam minyak atsirinya : al. kadinen, kavikol, seneol, eugeol, karvakol dan zat samak.

Cara pakai : Beberapa helai daun sirih direndam dalam air panas, setelah dingin airnya diminum. Atau daun sirih dihaluskan bersama kapur sirih lalu di oleskan di ketiak.

2. Daun Bluntas




blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Biasa ditanam sebagai tanaman pagar dan mempunyai sifat khas berbau langu dan rasanya getir. Daun dan bunga bluntas mengandung alkali yang bertindak sebagai antiseptic. Kandungan kimia al. amino (leusin, isoleusin, triptofan, treoin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C.


Cara Pakai : dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus, boleh juga minum rebusan airnya.

Efek samping : dapat menurunkan suhu tubuh dan mendinginkan badan, dengan begitu banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun.

3. Daun kemangi




blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Mengandung antiseptic.
Cara pakai : Dilalap mentah, biasanya menjadi pelengkap lalap pecel lele.

Efek samping : meningkatkan selera makan. Jika dikonsumsi 1 genggam pagi dan sore selama masa haid maka BB yang sering menghinggapi perempuan haid akan berkurang.

4. Rimpang Temulawak




blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Kandungan kimia al. sapomin, flavioinoida dan minyak atsiri.
Cara Pakai : minum rebusan rimpang temulawak yang telah diiris halus, air perasan temulawak parut yang ditambahkan sedikit madu. Parutan rimpang temulawak dapat juga dibalurkan keseluruh tubuh hingga mengering.



5. Bunga Kecombrang (Nicolaia sp.)




blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Menganduing Sapomin, flavoinoida dan polifenol.
Cara Pakai : daun muda dan bunga di masak dan dimakan sebagai teman lauk. Di daerah tertentu dimasak sebgai sayur lodeh.
http://bloggermalaz.blogspot.com?


6. Jeruk Purut



blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan

Cara pakai : Minum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur dihaluskan bersama dengan air secukupnya

7. Jeruk Nipis




blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Cara pakai : Air perasan jeruk nipis dicampur kapur sirih dibalurkan di ketiak

8. Jahe (zingiber Officinale)





blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Sebagian besar orang India percaya kalau rajin mengkonsumsi Jahe bisa membuat badan sesorang menebarkan aroma sedap. Menurut Pen Chao Cing dari kaisar Shen Nong (3000 SM), jahe segar dapat dapat menghilangkan bau badan sekaligus mendekatkannya pada aura spiritual.


Cara pakai : diminum sebagai Wedang jahe

9. Ketimun / mentimun (Cucumis sativus)



blog--sphere.blogspot.com - 9 Tanaman Penghilang Bau Badan


Cara pakai : Sari buah ketimun muda digosokkan ke ketiak setiap habis mandi.
  

Ini Alasannya Tak Boleh Memandikan Bayi Pakai Air Dingin

Bayi yang baru lahir biasanya selalu dimandikan dengan menggunakan air hangat. Mengapa demikian?

"Bayi yang baru lahir apalagi prematur, tidak boleh dimandikan pakai air dingin. Jika bayinya normal paling tidak hingga usia 2 bulan, tapi idealnya sampai usia 6 bulan," jelas Dr Attila Dewanti, Sp.A, spesialis anak dari RS Brawijaya, dalam acara Workshop Baby Spa di Graha Unilever, Jakarta, seperti ditulis Selasa (28/8/2012).

Menurut Dr Attila, bahaya memandikan bayi dengan air dingin adalah hipotermia yang menyebabkannya kedinginan.

Bila hal ini terjadi pada bayi prematur, maka bisa menyebabkan apno, yaitu kondisi yang membuat bayi lupa bernapas.

Pada bayi sebaiknya gunakan air hangat dengan suhu 28 hingga 30 derajat Celsius. Untuk mengukurnya, Anda bisa menggunakan pengukur suhu atau cukup dengan pergelangan tangan.

Air hangat dapat merangsang motorik bayi. Air hangat juga memberikan rasa nyaman dan berfungsi melancarkan sirkulasi darah yang berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

"Meskipun kulit bayi masih tipis, tapi bayi tetap harus mandi 2 kali sehari. Karena kulitnya tiap 28 hari pasti berganti. Dengan mandi sisa-sisa kulit yang mengelupas bisa dibersihkan dan mencegah kuman menempel, sehingga menghindari bayi dari penyakit," jelas Dr Attila.

Berikut ada beberapa tips memandikan si kecil:

Usia 0-3 bulan
1. Siapkan air hangat di dalam bak mandi.
2. Lalu awali dengan bagian atas, wilayah kepala dan biarkan bayi dibungkus dengan selembar kain flanel, selanjutnya cucilah rambut bayi.
3. Setelah bagian atas selesai, lanjutkan dengan bagian badan. Awali dengan membersihkan bagian alat kelamin, terakhir badan, tangan dan kaki.
4. Terakhir, bilas dengan menggunakan waslap yang dibasahi air hangat.

Usia 4-11 bulan
1. Awali dengan membersihkan tubuh bayi bagian depan dan belakang dengan menggunakan waslap yang sudah diberi sabun.
2. Setelah bersih, angkat dari bak mandi, keringkan dengan handuk.

Minggu, 23 September 2012

METODE PEMBELAJARAN TERBARU TAHUN 2012 “EKSTRIM” (Elaboratif, Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern)


Sebagai seorang guru dipastikan kita sering menjumpai berbagai fenomena nyata khususnya pada keadaan peserta didik kita baik dalam hal kerajinan, kedisiplinan, etika, dan minat belajar mereka. Dari berbagai fenomena yang kompleks tersebut, seorang guru pun dituntut memiliki metode pembelajaran yang kompleks pula, kompleks dalam arti memiliki banyak cara, banyak inisiatif, banyak alternatif yang bersifat kreatif dan inovatif, selain itu seorang guru harus banyak bersabar pada muridnya untuk mengulang materi, menjelaskan ulang, membimbing mereka, sehingga mereka nantinya selain menjadi menjadi manusia yang berkualitas mereka juga mempunyai karakter yang baik, matang serta stabil.

Terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini guru harus banyak belajar untuk selalu mengembangkan kemampuannya dalam upaya meningkatkan kualitas maupun efektifitas pembelajaran, peningkatan SDM guru ini perlu terus-menerus dilakukan akibat dampak dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang cepat ini.

Teknik mengajar yang baik dan benar bagi seorang guru merupakan hal yang sangat vital dalam menentukan efektif tidaknya sebuah pembelajaran. Alhasil seorang guru harus selalu berevolusi, dinamis dan terbuka dalam menerima hal yang baru, bukan hanya aktif dalam mengembangkan kemampuannya, namun juga proaktif dalam menyikapi setiap fenomena yang cenderung fluktuatif dan dinamis khususnya dalam dunia pendidikan sekarang ini, usaha untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas guru tersebut dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan maupun program-program yang berkaitan dengan pengembangan diri secara umum hingga pengembangan terkhusus yang berkaitan dengan peningkatan profesionalitas kinerja guru, misalnya dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan, KKG, MGMP, browsing di internet dan sebagainya.

Kita semua sependapat bahwa di era kemajuan teknologi yang telah mendunia ini memiliki dampak dan konsekuensi yang sangat besar dan kompleks, bagai pisau bermata dua, sisi lain memberikan dampak positif yang luar biasa namun di sisi lainnya memberikan dampak negatif yang luar biasa pula. Namun sebelum kita membahas tentang dampak dari kemajuan TIK dunia, sebelumnya kita lihat apa saja produk yang dihasilkan di era kemajuan ini, yang kesemuanya itu terlahir dari buah pikiran serta buah tangan dari manusia-manusia yang unggul, manusia yang tidak berhenti belajar, berani mencoba dan mencoba lagi pantang menyerah.

Banyak sekali produk dari era kemajuan di zaman teknologi sekarang ini di antaranya;
1.  Koran atau media cetak berkembang pesat baik yang konvensional hingga media masa online,
2.  Televisi dan radio yang telah mendunia dengan channel yang semakin bertambah dengan signal yang mudah didapatkan,
3.  Sambungan telepon atau jaringan telepon seluler pun sudah memasyarakat,  
4.  Sistem komputerisasi telah diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan,
5.  Banyaknya inovasi maupun kreativitas baru dalam menghasilkan fasilitas maupun produk canggih, baik di bidang komunikasi, elektronik, otomotif, robotic, dan lain sebagainya.

Dari berbagai produk di atas tentu kesemuanya menjanjikan kemudahan, fleksibilitas, efisiensi, fitur atau fasilitas canggih dan yang terpenting adalah kualitas yang semakin meningkat dari masa kemasa. Sehingga pada saat sekarang ini, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah baik dari aspek komunikasi hingga transportasi.

Kemudian beberapa hal yang paling berpengaruh di era globalisasi sekarang selain dari hal-hal yang telah disebutkan di atas yaitu adanya perkembangan internet yang berkembang pesat, internet atau interconnection networking adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung, saat ini fasilitas internet dapat dinikmati bukan hanya di warnet (warung internet) saja, namun layanan ini telah banyak tersedia pada beberapa jenis handphone yang telah menyediakan fitur untuk koneksi internet via mobile, dengan adanya modem mobile internal inilah pengguna handphone dapat langsung “berinternet ria” via mobile internet di hp mereka dengan lebih fleksibel dan efisien. Selain itu beberapa handphone jenis tertentu dapat digunakan sebagai modem eksternal untuk koneksi internet baik dari note book, laptop hingga PC anda tanpa mengganggu lalu lintas panggilan dan pesan yang masuk ke hp kita.

Layanan internet atau lazim kita sebut dunia maya ini memberikan banyak manfaat positif bagi guru maupun siswa, di antaranya :
1.     Mudah untuk menemukan maupun mencari informasi yang ingin kita ketahui dalam waktu yang relatif singkat, misalnya pencarian web, gambar, audio, video atau pun file-file dalam format lainnya dengan hanya menuliskan kata kunci pada mesin pencari (search engine) saja; seperti di google, yahoo ataupun bing.
2.     Sebagai sarana publikasi yang efektif dan mendunia, karena informasi yang telah kita publikasikan di internet akan dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di seluruh dunia misalnya;
-     Share tentang pendidikan melalui jejaring sosial facebook, twiter dll,
-     Sarana publikasi sekolah, blog atau situs pribadi guru dll. Publikasi sekolah dapat menggunakan berbagai situs dari hosting berbayar hingga yang gratis seperti wikipedia, blog ataupun website.
-     Iklan online, berita online hingga bisnis online.
3.     Penyampaian laporan-laporan sekolah kepada pihak lain, pengiriman surat atau dokumen dalam berbagai format baik word, excel, pdf, photo, mp3, video maupun file-file dalam format lainnya. Pengiriman file ini dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas surat elektronik atau email seperti : gmail atau pun yahoo mail.
4.     Dapat mendownload atau mengambil (mengunduh) file dari internet sekaligus dapat mengupload (mengunggah) file ke internet.
5.     Chating (bercakap-cakap antar pengguna internet yang sedang online) baik dalam bentuk tulisan, isyarat, kode, gambar bahkan melalui video streaming dengan gambar live dan suara layaknya bertemu langsung antar komunikan.
6.     Pengguna dapat mendengarkan musik, radio, hingga menonton video maupun televisi online melalui koneksi internet.
7.     Dan lain-lain.

Dari berbagai manfaat positif dari penggunaan layanan internet di atas, tentu banyak juga akibat negatif yang ditimbulkan dari pengguna internet yang salah guna, di antaranya :
1.     Dengan mudahnya menyebarluaskan informasi, banyak penipuan berawal dari informasi di internet.
2.     Sebagian siswa kecanduan game online sehingga menyebabkan kuantitas dan kualitas belajarnya berkurang.
3.     Kurangnya peran aktif orang tua dalam memantau anak dalam berhubungan dengan dunia maya atau internet sehingga banyak tulisan, gambar, video maupun tontonan yang tidak senonoh dapat mereka konsumsi dengan bebas dan tak terbatas, hal ini menyebabkan degradasi mental dan merusak pikiran anak secara tajam.
4.     Tindak kriminalitas seperti penculikan anak, human trafficking (penjualan manusia) juga sering terjadi disebabkan adanya informasi dan komunikasi antar pengguna melalui jejaring sosial yang tidak terbatas sekarang ini.
5.     Dan lain-lain.

Setelah kita membaca uraian singkat tentang plus-minus internet di atas, tentu kita sebagai guru merasa miris terhadap pergaulan maupun tingkah laku peserta didik kita khususnya pada sekolah yang berada di lingkungan kota yang secara umum cenderung lebih kompleks pengaruh dari produk globalisasi sekarang ini, namun hal ini pun bukanlah hukum yang mutlak lagi, karena pada akhir-akhir ini pengaruh globalisasi sudah mulai merambah hingga ke daerah pelosok atau daerah yang jauh dari perkotaan seiring dengan penyebaran akses telekomunikasi seluler yang semakin luas hingga ke pelosok daerah, tentu layanan telekomunikasi seluler ini juga menghadirkan layanan akses ke internet di dalamnya.

Selain internet, produk globalisasi yang dampak positif dan negatifnya tidak bisa kita anggap remeh adalah televisi, televisi pun dipastikan hampir setiap rumah memilikinya, dan saat ini televisi bukanlah barang mewah lagi. Sebagai contoh untuk daerah di lingkungan SMPN Satu Atap Sungai Karang pun yang notabene belum tersedia jaringan listrik PLN saat ini pun hampir setiap rumah memiliki televisi yang dapat dioperasikan dengan daya diesel maupun genset.

Banyak program ataupun acara di televisi yang bagus untuk pelajar, seperti pada chanel televisi edukasi yang hampir 100% programnya membahas tentang pendidikan maupun pada program-program di chanel lain yang pada waktu-waktu tertentu menayangkan program (acara) tentang pendidikan. Di samping itu televisi juga banyak menayangkan berbagai macam acara yang tidak sesuai dengan anak, tentu untuk menekan akibat negatif dari tontonan di televisi ini, orang tualah yang bertanggung jawab penuh dalam membimbing, mengawasi dan mengontrol anak ketika menonton televisi di rumah.

Hingga saya pun berkesimpulan bagi anak yang kurang pengarahan, pengawasan atau kontrol, baik dari guru, orang tua bahkan kontrol yang lebih besar yaitu dari masyarakat, sudah barang tentu akibat dari penggunaan fasilitas internet, televisi maupun media masa, majalah, media komunikasi salah guna lainnya yang telah dikonsumsi anak dapat menimbulkan dampak negatif yang kompleks pada anak. Dampak negatif yang kompleks pada anak tersebut akan menyebabkan mental bahkan tanpa mereka sadari sedikit demi sedikit menjelma pada tingkah laku anak, dan jika hal ini terus dibiarkan saya yakin cepat atau lambat mereka akan menjadi  anak yang “ekstrim”.

Mentalitas ekstrim pada anak dalam artian anak memiliki paradigma sendiri tentang sikap dan tingkah laku yang salah tapi mereka anggap benar, pemahaman yang menyimpang tapi mereka anggap benar, dan beberapa bentuk ekstrimisme-ekstrimisme lainnya yang tentu tidak baik bagi hubungan individu, keuarga dan sosial mereka hingga akhirnya egoisme yang berlebih yang mengagungkan kebenaran pribadi menjadi titik puncak akibat adanya mentalitas ekstrim ini, selanjutnya mentalitas ekstrim ini otomatis akan berimplikasi pula pada tingkah laku, pola hidup bahkan kebiasaan hidup anak dalam kehidupan sehari-harinya.

Banyak macam dan peristiwa yang mencerminkan tingkah laku yang tidak baik namun telah dilakukan oleh beberapa oknum pelajar ini di antaranya, :
-        Perkelahian atau bentrok fisik antar pelajar bahkan antar sekolah.
-        Anak tidak sopan terhadap guru bahkan orang tuanya.
-        Pergaulan bebas hingga menyebabkan kehamilan pada pelajar.
-        Materialisme anak yang berlebih, sehingga mereka menuntut pada orang tuanya untuk mewujudkan keinginannya itu tanpa mau mengerti keadaan orang tuanya. Salah satu contohnya anak minta paksa untuk dibelikan motor baru pada orang tua tanpa mempertimbangan keadaan ekonomi orang tua.
-        Tidak ada perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh guru saat di dalam kelas.
-        Dan lain sebagainya

Sebagai guru yang telah mendapati salah satu sikap yang ekstrim di atas atau pun sikap ekstrim lain yang mencerminkan tingkah laku yang tidak baik pada anak atau pun pelajar selayaknya guru harus menerapkan metode pembelajaran yang tepat, sebab jika guru salah dalam menerapkan metode pembelajaran, pembimbingan maupun pengarahan pada anak tersebut, maka bukan tidak mungkin perubahan positif yang diharapkan akan sulit direalisasikan. Hal ini terjadi akibat tuntutan zaman yang semakin maju pesat dan kompleks ini, kita pun dituntut untuk menerapkan metode maupun teknik pembelajaran yang terus berkembang pula. Saat ini metode pembelajaran yang “ekstrim” pulalah yang tepat untuk anak didik kita, selain sebagai upaya dalam mengatasi ekstrimisme-ekstrimisme siswa tadi sekaligus sebagai metode dan teknik baru dalam memperkaya  khasanah keilmuan khususnya dalam aspek pembelajaran yang berusaha menjadikan suasana pembelajaran yang edukatif yang positif, efektif (berhasil guna) serta aplikatif.

Metode pembelajaran yang “ekstrim” bukanlah pembelajaran yang berarti pembelajaran yang keras dan berlebihan, apalagi metode pembelajaran yang membahayakan...???. Pembelajaran EKSTRIM adalah pembelajaran yang berusaha memanifestasikan nilai-nilai serta sikap-sikap positif kehidupan kita sehari-hari dalam proses belajar mengajar di sekolah, nilai-nilai serta sikap-sikap positif itu antara lain;  Elaboratif. Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern.

Guru yang dapat menerapkan pembelajaran EKSTRIM secara sempurna akan mendapati perubahan yang signifikan khususnya mengenai motivasi dan kesadaran siswa dalam belajar ikhlas, selanjutnya kesadaran ini akan mengantar siswa dalam meraih masa depan yang cemerlang.
                       
Penjabaran dari metode pembelajaran maupun teknik pembelajaran yang Elaboratif. Konstruktif, Santun, Tegas, Rasional, Inspiratif dan Modern (EKSTRIM) ini dapat saya uraikan secara singkat, sebagai berikut.

1.     Elaboratif
Elaboratif merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan kejelasan materi ataupun pembahasan yang disampaikan secara detail sekaligus rinci. Jadi, dalam penyampaian materi, pemahaman guru harus optimal atau maksimal terhadap setiap materi atau pembahasan yang disampaikan kepada peserta didik (siswa).
Secara teknis metode pembelajaran yang elaboratif dapat dideskripsikan sebagai berikut :
-        Tahap persiapan, sebelum  mengajar lakukan sharing materi atau pembahasan anda pada guru kelas atau guru bidang studi lain, mungkin ada beberapa istilah kata ataupun teori yang berhubungan dengan bidang studi lain yang lebih detail penjelasannya atau mungkin bahkan sudah pernah disampaikan pada siswa atau kelas yang akan anda bimbing. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbedaan persepsi siswa terhadap guru-gurunya, jangan sampai antara guru satu dengan guru yang lainnya berbeda pemahaman terhadap sebuah sub pokok bahasan namun penjelasan guru yang satu dengan yang lainnya berbeda.
-        Penyampaian materi disampaikan oleh guru dengan susunan bahasa yang baik dan benar, intonasi yang tepat, mimik muka serta ekspresi anggota badan maupun tubuh yang mencerminkan penjiwaan yang sinkron dengan tema bahasan, hal ini jelas akan memudahkan siswa dalam memahami sebuah bahasan atau materi.
-        Materi disajikan secara terstruktur dan sistematis.
-        Di sela-sela penyampaian materi, siswa diijinkan bertanya tanpa harus menunggu guru selesai menyampaikan materinya. Hal ini dilakukan agar siswa memahami materi pembahasan secara komprehensif (menyeluruh).

2.     Konstruktif
Materi dan pembahasan yang disampaikan harus bersifat membangun dan baik karena target pendidikan identik dengan perbaikan, peningkatan SDM secara universal, bukan hanya kegiatan formil semata namun inti dari seluruh kegiatan pendidikan ini adalah formula kehidupan yang aplikatif dan efektif dalam mencapai taraf kehidupan yang lebih berkualitas pada siswa nantinya. seandainya pun menggunakan alat peraga dalam penyampaian materi atau pembahasan jangan sampai melakukan tindakan destruktif atau merusak di hadapan siswa.

3.     Santun
Nasehat yang terbaik adalah keteladanan, sikap guru yang santun serta ramah baik di dalam dan di luar sekolah adalah teladan yang baik bagi siswa dan masyarakat, namun sikap santun kepada siswa di sekolah atau di kelas bukanlah seperti anak yang menghormati orang tuanya, namun seperti orang tua yang mau menghargai anak-anaknya, sehingga terciptalah suasana yang bersahabat dan damai.

Terlebih lagi santun serta menghargai setiap siswa dalam proses belajar mengajar adalah kunci seorang guru dalam menciptakan suasana kekeluargaan yang otomatis terciptalah ikatan batin yang positif antara siswa dengan gurunya seperti dekatnya hubungan perasaan antara anak dengan orang tuanya, hal ini akan menimbulkan antusiasme dalam belajar yang ikhlas karena metode pembelajaran yang santun ini sasarannya adalah membuka hati dan perasaan siswa untuk menerima hal-hal baru secara sadar dan ikhlas, untuk selanjutnya ketenangan hati itulah yang akan merefresh otak mereka dalam menerima transfer of knowledge saat itu.

4.     Tegas
Ketegasan bukanlah kekerasan dan kekerasan bukanlah ketegasan, ketegasan adalah sikap yang pasti dalam memutuskan, pilihan jawabannya adalah ya atau tidak, tidak ada jawaban yang meragukan bagi siswa.

5.     Inspiratif
Di sela-sela proses pembelajaran, alokasikan waktu sekitar 5 menit untuk menyampaikan beberapa kata-kata yang membangkitkan semangat, kata-kata mutiara yang berintikan motivasi, contoh kalimat yang bisa membangkitkan semangat belajar siswa, seperti; Untuk menjadi pintar memang sulit, tapi lebih sulit lagi kalau tidak pintar. Jati diri bukan dicari, tapi diciptakan, Di mana ada kemauan, di situ ada jalan, Bakat belum tentu mempunyai minat, namun minat dapat menciptakan bakat dan lain sebagainya.

Selain itu kita dapat juga menceritakan biografi singkat tentang kisah-kisah orang yang telah sukses, bisa juga tentang hal-hal lain yang sekiranya dapat menyalakan api semangat dalam mewujudkan setiap cita-cita mereka, beri keyakinan yang mendalam akan pentingnya belajar dan berusaha, karena belajar adalah bagian dari usaha itu sendiri.

Pelajar berprestasi atau bahkan kisah-kisah orang sukses saat ini, namun yang menjadi highligh dari kisah sukses yang inspiratif diceritakan saat umur sebaya dengan siswa, hal ini akan menimbulkan semangat baru, menjadi motivasi bahkan kreatifitas, inovasi lahir dari sebuah inspirasi (hikmah)

Usahakan setiap tatap muka selalu sediakan waktu khusus untuk menginspirasi siswa, terlebih jika kita sebagai guru mereka bisa menjadi sosok yang inspiratif bagi mereka.

6.     Modern
Gunakan pendekatan yang sesuai dengan jaman mereka untuk mengarahkan siswa, karena mereka lahir di jamannya, bukan lahir di jaman kita. Oleh karena itu, jelas bahwa secara pendidikan alamiah saja, pendidikan alam yang dia alami sangat berbeda jauh dengan apa yang kita alami, sehingga mindset mereka secara alamiah sedemikian rupa dan pastinya jauh berbeda dengan mindset mereka.