Translate

Minggu, 24 November 2013

Belajar Matematika

Siri Dangnga (2010: 126) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai. Selama berlangsungnya kegiatan belajar, terjadi proses interaksi antara orang yang melakukan kegiatan belajar (peserta didik)  baik sebagai manusia yang berfungsi sebagai pendidik maupun non manusia sperti buku, TV, dll.

            Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or stengthening of behavior trough experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

            Menurut Gagne (Dahar, 1998: 12) bahwa “belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

            Selanjutnya Cronbach (Sardiman, 2007: 8) berpendapat bahwa “ learning is shown by a change in behaviour as result of experience”, belajar yang efektif adalah melalui pengalaman.

            Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disebabkan karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya yang terjadi dalam diri seseorang yang berlangsung dalam jangka waktu lama baik melalui latihan maupun pengalaman-pengalaman yang pernah dialami.

            Menurut Bruner (Dasria, 2011: 5 ) bahwa “belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu, dalam mempelajari matematika harus didasari apa yang diketahui sebelumnya, karena itu matematika harus dilakukan secara kontiniu”.

            Menurut Schoenfeld (Hamzah, 2007: 130) bahwa “belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah, matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik dan sosial”. Hakekat belajar matematika adalah suatu aktivitas mental yang tinggi karena berkenaan dengan ide-ide, simbol-simbol yang abstrak, dan tersusun secara hierarki serta pelaksanaannya deduktif. Mempelajari matematika tidak cukup hanya dipelajari dengan membaca saja dan memahami definisi, untuk memahami konsep matematika diperlukan wawasan, ketekunan, dan banyak menyelesaikan soal-soal latihan.
            Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar matematika adalah suatu proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam memahami struktur-struktur, konsep-konsep, simbol-simbol yang ada dalam materi pelajaran matematika.
Sumber: Muh.Dian Taufiq (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Parepare)

Tidak ada komentar: